LAPORAN
PRAKTIKUM
PEMERIKSAAN
TSS & TDS
I.
Hari,
tanggal
Hari : Jumat
Tanggal : 03 Oktober 2014
Tempat : Laboratorium Kimia Poltekkes Kemenkes
Yogyakarta
II.
Materi
Pemeriksaan TSS dan TDS. TSS (Total Suspended Solid)
merupakan residu yang tidak lolos saring, yaitu yang tertahan oleh saringan.
Sedangkan, TDS (Total Dissolved Solid) adalah residu yang dapat melewati
saringan.
III.
Dasar
Teori
Sifat – sifat kimia dan
fisika dari material dalam suspensi, besarnya ukuran pori saringan, dan jumlah
serta keadaan fisik dari material yang terendap merupakan faktor penting yang
mempengaruhi pemisahan zat padat tersuspensi dan zat padat terlarut. TSS adalah
salah satu parameter yang digunakan untuk pengukuran kualitas air. Pengukuran
TSS berdasarkan padat berat kering partikel yang terperangkap oleh filter,
biasanya dengan ukuran pori tertentu. Keberadaan padatan tersuspensi masih bisa
berdampak positif apabila tidak melebihi toleransi sebaran suspensi baku mutu
kualitas perairan yang ditetapkan oleh Kementrian Lingkungan Hidup, yaitu 70
mg/L.
TDS (Total Dissolved
Solid) atau zat terlarut adalah residu yang dapat melewati saringan, yaitu
ukuran zat terlarut (baik itu zak organik maupun anorganik) yang terdapat pada
sebuah larutan. Umumnya berdasarkan definisi diatas seharusnya zat yang
terlarut dalam air harus dapat melewati saringan yang berdiameter 2 micrometer.
Pada pemeriksaan TDS kadar maksimum yang diperbolehkan sesuai dengan Kemenkes
RI no. 907/MENKES/SK/VII/2002 adalah 1000 mg/L.
IV.
Alat
dan Bahan
ALAT
:
-
Oven -
Gelas ukur
-
Desikator - Pinset
-
Petridish - Corong kaca
-
Neraca analitik - Kompor listrik
-
Gelas kimia
BAHAN :
-
Air sampel
-
Kertas saring
V.
Cara
Kerja
1.
Gelas kimia dan kertas saring yang
dimasukkan ke dalam petridish di oven pada suhu 105°C kurang lebih 1 jam.
2.
Setelah di oven kurang lebih 1 jam
kemudian masukkan ke desikator selama 15 menit.
3.
Setelah 15 menit, gelas kimia dan kertas
saring dikeluarkan dan ditimbang dengan neraca analitik satu persatu.
4.
Catat berat gelas kimia dan kertas
saring yang tertera.
5.
Ambil air sampel dengan gelas ukur
sebanyak 50ml, saring air sampel ke dalam gelas kimia dengan menggunakan corong
kaca yang telah dilapisi dengan kertas saring yang telah diketahui beratnya
(sebelumnya kertas saring dilipat menyerupai corong).
6.
Pindahkan kertas saring ke dalam
petridish menggunakan pinset dengan hati-hati. Kemudian masukkan dalam oven pada
suhu 105°C kurang lebih 1 jam. Setelah itu masukkan ke dalam desikator selama
15 menit.
7.
Gelas kimia yang sudah berisi air sampel
kemudian dipanaskan dikompor listrik. Tunggu hingga volume air sampel
benar-benar habis. Setelah itu masukkan didalam oven pada suhu 105°C selama
kurang lebih 1 jam, kemudian masukkan ke dalam desikator selama 15 menit.
8.
Kemudian timbang gelas kimia dan kertas
saring menggunakan neraca analitik. Catat berat gelas kimia dan kertas saring.
VI.
Hasil
Pengamatan
No.
|
Perlakuan
|
Berat awal
|
Berat akhir
|
1.
|
Kertas
saring
|
0,2744
gram
|
0,2752
gram
|
2.
|
Gelas
kimia
|
61,2569
gram
|
61,
2640 gram
|
VII.
Perhitungan
1. Perhitungan TSS
Diketahui
:
B = berat kertas saring berisi residu
tersuspensi dalam mg
A = berat kertas saring kosong dalam
mg
Ditanya
:
Residu tersuspensi ? (mg/L)
Jawab
:
Rumus TSS = x (B - A) x 1000 mg
= x (0,2752 – 0,2744) x
1000
= 20 x 0,0008
x 1000
= 16 mg/L
2. Perhitungan TDS
Diketahui
:
B = berat gelas kimia berisi residu
terlarut (berat akhir)
A = berat gelas kimia kosong dalam mg
(berat awal)
Ditanya
:
Residu terlarut ? (mg/L)
Jawab
:
Rumus TDS = x (B - A) x 1000 mg
= x (61,2640 – 61,2569) x
1000
= 20 x 0,0071 x 1000
=142 mg/L
3. Perhitungan TS
Diketahui
:
TSS
= 16 mg/L
TDS = 142 mg/L
Ditanya
:
TS ?
Jawab
:
Rumus TS = TSS (mg/L) + TDS (mg/L)
= 16 mg/L + 142 mg/L
= 152 mg/L
VIII. Pembahasan
Dalam praktikum
pemeriksaan TSS dan TDS perlu dilakukan persiapan alat dan bahan. Alat yang
digunakan berupa oven, desikator, petridish, neraca analitik, gelas kimia,
gelas ukur, pinset, corong kaca, kompor listrik. Dan bahan yang digunakan
adalah air sampel dan kertas saring.
Setelah mempersiapkan
alat dan bahan. Gelas kimia dan kertas saring dimasukkan ke dalam oven, sebelum
itu kertas saring dimasukkan ke dalam petridish. Setelah itu masukkan ke dalam
desikator 15 menit kemudian keluarkan dan timbang gelas kimia dan kertas saring
dengan neraca analitik dan catat berat gelas kimia dan kertas saring dengan
teliti.
Ambil air sampel dengan
gelas ukur sebanyak 50ml dan saring air sampel dengan kertas saring yang
dilipat menyerupai corong. Pindahkan kertas saring ke dalam petridish dengan
hati-hati dan masukkan ke dalam oven kurang lebih 1 jam. Setelah itu ke dalam
desikator dan timbang dengan teliti. Sedangkan, gelas kimia yang terisi air
sampel yang sudah disaring dipanaskan diatas kompor listrik hingga volume air
sampel benar-benar habis. Angkat gelas kimia dan masukkan ke dalam oven kurang
lebih 1 jam, kemudian masukkan ke dalam desikator dan timbang dengan neraca
analitik, catat berat gelas kimia dengan teliti. Dan hasil pengamatan TSS dan
TDS adalah 0,2744 berat awal, 0,2752 berat akhir untuk TSS. TSS (Total
Suspended Solid) merupakan residu yang tidak lolos saring, yaitu yang tertahan
oleh saringan. TDS (Total Dissolved Solid) adalah residu yang dapat melewati
saringan dan hasilnya 61,2569 (berat awal) dan 61,2640 dengan satuan gram.
IX.
Kesimpulan
Dari percobaan diatas dapat didimpulkan bahwa :
a.
Pemeriksaan TSS pada kertas saring
diperoleh kadar 16 mg/L
b.
Pemeriksaan TDS pada gelas kimia
diperoleh kadar 142b mg/L
c.
Pemeriksaan TS yaitu penjumlahan TSS dan
TDS diperoleh kadar sebesar 158 mg/L.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar