Selasa, 17 Maret 2015

LAPORAN PRAKTIKUM PEMERIKSAAN ASIDITAS DAN ALKALINITAS | Kimia Lingkungan



LAPORAN PRAKTIKUM
PEMERIKSAAN ASIDITAS DAN ALKALINITAS

I.                  Hari / Tanggal
Hari           : Jumat
Tanggal     : 3 Oktober 2014
Tempat      : Laboratorium Kimia Poltekkes Kemenkes Yogyakarta.

II.              M ateri
Asiditas adalah kemampuan air untuk menetralkan larutan basa, sedangkan alkalinitas adalah kemampuan air untuk menetralkan larutan asam.

III.          Dasar Teori
1.     Asiditas
Banyaknya basa yang diperlukan untuk menetralkan asam dalam air. Asiditas adalah hasil dari adanya asam lemah, asam-asam lemak, dan ion-ion logam asam. Ada dua cara untuk menetralkan asiditas, yaitu :
1.      Asiditas total. Asiditas total ditentukan oleh titrasi dengan basa untuk mencapai titik akhir fenollftallen.
2.      Asam mineral bebas. Asam mineral bebas ditentukan oleh titrasi dengan basa untuk mencapai titik Mo.

2.     Alkalinitas
Alkalinitas adalah kapasitas air untuk menetralkan tambahan asam tanpa penurunan nilai ph larutan (Alaerts dan Ir. S. Sumetri S). Alkalinitas merupakan penyangga (buffer) perubahan ph air dan indikator kesuburan yang diukur dengan kandungan karbonat. Alkalinitas mampu menetralisir keasaman dalam air dimana terdapat 3 ion (ion karbonat, ion bikarbonat, dan hidroksida) beraksi dalam air dengan ion hydrogen sehingga menurunkan keasaman dan menaikkan ph. Alkalinitas adalah kapasitas air menetralkan tambahan asam tanpa penurunan nilai ph larutan. Asiditas dan alkalinitas sangat bergantung pada ph air.

IV.          Alat dan Bahan 
1.     Asiditas
Alat :
1.      Statif
2.      Labu erlenmeyer
3.      Gelas ukur
4.      Corong kaca
5.      Pipet tetes
6.      Biuret basa
7.      Gelas kimia
8.      Botol semprot
Bahan :
1.      Indikator Mo
2.      Indikator PP
3.      Air sampel
4.      Larutan NaOH 0.1 N
5.      Larutan HCl 0.1 N

2.     Alkalinitas
Alat :
1.      Statif
2.      Labu erlenmeyer
3.      Gelas ukur
4.      Corong kaca
5.      Pipet tetes
6.      Biuret asam
7.      Gelas Kimia
8.      Botol semprot
Bahan :
1.      Indikator Mo
2.      Indikator PP
3.      Air sampel
4.      Larutan NaOH 0.1 N
5.      Larutan HCl 0.1 N

V.              Cara Kerja
1.     Asiditas
a.       Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
b.      Membersihkan alat dan bahan dengan air bersih.
c.       Mengisi dua buah Erlenmeyer masing-masing 50 mi air sampel dan member label EA dan EB.
d.      Menambahkan 3 tetes indikator Mo 0.2% pada labu EA dan 3 tetes indikator PP 1% pada labu EB.
e.       Tabung EA akan berwarna orange, sedangkan tabung EB tidak berwarna.
f.       Melakukan titrasi pada tabung EA dengan NaOH, jika warna sudah berubah menjadi kuning, titrasi dihentikan. Mencatat volume NaOH yang dipakai.
g.      Melakukan titrasi pada tabung EB dengan NaOH, jika warna sudah berubah menjadi merah muda (rose tipis), titrasi dihentikan. Mencatat volume NaOH yang pakai.

2.     Alkalinitas
a.       Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
b.      Membersihkan alat dan bahan dengan air bersih.
c.       Mengisi dua buah erlenmeyer masing-masing 50ml air sampel dan diberi label EA dan EB.
d.      Menambahkan 3 tetes indikator PP 1% pada labu EA dan 3 tetes indikator Mo 0.2% pada labu EB.
e.       Tabung EA akan berwarna merah, sedangkan tabung EB berwarna kuning.
f.       Melakukan titrasi pada tabung EB dengan HCl, jika warna sudah berubah menjadi orange, titrasi dihentikan. Mencatat volume HCl yang dipakai.

VI.          Hasil  
1.     Asiditas
Untuk asiditas dengan indikator Mo dan PP, menggunakan NaOH sebagai titrasi. Menghasilkan data sebagai berikut :


Indikator
ml NaOH
Perubahan Warna
EA
Mo
3.1 ml
Orange  Kuning
EB
PP
1.1 ml
Tidak berwarna  Pink

2.     Alkalinitas
Untuk alkalinitas dengan indikator PP dan Mo, menggunakan HCl sebagai titrasi. Menghasilkan data sebagai berikut :


Indikator
ml HCl
Perubahan Warna
EA
PP
2.8 ml
Merah  Tidak berwarna
EB
Mo
0.2 ml
Kuning  Orange

VII.      Perhitungan
Diketahui :
                 F NaOH     = 0.978
                 F HCl         = 0.985
                                         BM Ca= 40 + 12 + ( 3 x 16 ) = 100, valensi Ca = 2
                                         BM      = 12 + ( 2 x 16 ) = 44, valensi  = 1
1.      Asiditas
Asiditas Mo sebagai Ca    = 
                                                                         = 
                                                 =  303.18  Ca

Asiditas PP sebagai           =
                                                                         =
                                                                         = 94. 6704  
2.      Alkalinitas
Alkalinitas PP sebagai Ca = 
                                                 = 
                                                 =  275.8  Ca

                        Alkalinitas Mo sebagai Ca =
                                                                          =
                                                                          = 19.7  Ca


VIII.  Pembahasan
      Asiditas dengan indikator Mo membutuhkan 3.1 ml untuk merubah warna dari orange ke kuning saat dititrasi dengan NaOH, bila asiditas Mo sebagai Cadihitung menghasilkan 303.18  CaUntuk asiditas dengan indikator PP membutuhkan 1.1 ml untuk merubah warna dari yang tidak berwarna menjadi atau muncul warna merah muda (pink) saat titrasi dengan NaOH, bila asiditas dengan PP sebagai menghasilkan 94. 6704    Sedangkan untuk alkalinitas dengan indicator PP membutuhkan 2.8 ml untuk merubah warna dari merah ke tidak berwarna pada saat dititrasi dengan HCl, bila alkalinitas PP sebagai Ca dihitung menghasilkan 275.8  Ca. Untuk alkalinitas dengan indicator Mo membutuhkan 0.2 ml untuk merubah warna kuning menjadi orange saat dititrasi dengan HCl, bila alkalinitas Mo sebagai Ca dihitung menghasilkan 19.7  Ca.

IX.          Kesimpulan
      Dari percobaan diatas dapat disimpulkan bahwa nilai asiditas Mo adalah 303.18  Ca, nilai asiditas PP adalah 94. 6704  . Sedangkan nilai alkalinitas PP adalah 275.8  Ca dan nilai alkalinitas Mo adalah 19.7  Ca.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar