PEMERIKSAAN
CHEMICAL
OXYGEN DEMAND (
COD )
I.
Hari,
Tanggal
Hari
: Rabu
Tanggal : 17 Desember 2014
Tempat
: Laboratorium Kimia Poltekkes
Kemenkes Yogyakata
II.
Materi
Pemeriksaan
Chemical Oxygen Demand (COD) pada air sampel.
III.
Dasar Teori
Chemical Oxygen Demmand ( COD ) atau Kebutuhan
Oxygen Kimia (KOK) adalah
jumlah oxygen ( MgO2 ) yang dibutuhkan untuk mengoksidasi zat-zat
organic yang ada dalam 1 liter air. Dimana pengoksidasi K2Cr2O7 digunakan sebagai sumber oxygen (oxidialig agent).
Tes COD sangat luas digunakan sebagai alat
pengukur kekuatan organic buangan domestic dan industry. Tes ini mengukur
kandungan organic, sebagai jumlah total oxygen yang diperlukan untuk oksidasi
bahan organic menjadi karbondioksida dan air.
Angka COD merupakan ukuran bagi pencemaran oleh
zat-zat organic yang
secara ilmiah dapat dioksidasikan melalui proses mikrobiologis, dan
mengakibatkan berkurangnya oksigen terlarut di dalam air. Analisa COD berbeda
dengan analisa BODnamun perbandingan anga COD dengan angka BOD dapat
ditentukan. Tidak semua zat zat organic dalam air buangan maupun air permukaan
dapat dioksidasikan melalui COD atau BOD.
Rumus yang digunakan dalam menentukan kadar COD
adalah sebagai berikut :
Kadar
COD = 100/2 x ( Ml titrasi Bl- Ml titrasi Sp ) x f Fas x
0.1 x Be O2
=……….mg/l
IV.
Alat dan Bahan
A. Alat
a.
COD Reaktor/peralatan refluk
b.
Tabung COD
c.
Peralatan titrasi dengan buret asam
d.
Labu Erlenmeyer
e.
Gelas ukur,pipet ukur
f.
Sendok penyu
B. Bahan
a.
Lrtn K2Cr2O7
b.
Reagen Asam Sulfat : Ag2SO4
+ H2SO4
c.
Larutan FAS
d.
Lrtn Asam Sulfamat, jika NO2 tinggi
e.
H2SO4
V.
Cara
Kerja
1.
Mengambil
2 tabung COD dan membilasnya dengan aquadest.
2.
Masing-masing
tabung diberi label BL dan SP.
3.
Pembuatan blanko :
a.
Mengisi
tabung BL dengan 2 ml aquadest.
b.
Menambahkan
sepucuk sendok HgSO4 kristal.
c.
Menambahkan
3 ml H2SO4 proCOD.
d.
Menambahkan
1 ml K2Cr2O7
e.
Ditutup
dan digojog, warna menjadi kuning.
4.
Penanganan
sampel
a.
Mengisi
tabung SP dengan 2 ml air sampel.
b.
Menambahkan
sepucuk sendok HgSO4 kristal.
c.
Menambahkan
3 ml H2SO4 proCOD.
d.
Menambahkan
1 ml K2Cr2O7
e.
Ditutup
dan digojog, warna menjadi kuning.
5.
Memasukkan
tabung BL dan SP ke dalam COD reaktor selama 2 jam pada suhu 150°C.
6.
Setelah
2 jam, didinginkan sampai suhu kamar, lalu memindahkan ke erlenmeyer volume 100
ml yang sebelumnya sudah dibilas dengan 10 ml aquadest.
7.
Tabung
BL dan SP ditambahkan 1-3 tetes indikator Ferroin, lalu dititrasi dengan FAS,
warna akan berubah dari kuning menjadi hijau dan titrasi dihentikan saat warna
berubah lagi menjadi coklat kemerahan.
8.
Mencacat
ml titrasi untuk blanko dan untuk sampel.
VI.
Hasil
Hasil titrasi sampel ( SP ) 2 ml
Hasil tritasi blanko 4
ml
VII.
Perhitungan
= 5 x ( 4 ml – 2 ml ) x 1 x 0,1 x 8
= 5 x 2 ml x 1 x 0,1 x 8
= 8 mg/L
VIII.
Pembahasan
Dalam
pemeriksaan COD ini menggunakan tabung COD sebanyak 2, satu diisi aquadest dan
satunya diisi air sampel. Air sampel dan aquadest ditambah 3 ml H2SO4
pro COD,1 ml K2Cr2O7 0,25 N dan sepucuk sendok
kecil HgSO4 Kristal. Setelah semua dicampur dan ditutup, dan
kemudian masukan ke dalam COD reactor selama 1 jam pada suhu 1500C. Setelah 1 jam keluarkan tabung dan
dinginkan dengan menggunakan air. Selanjutnya diberi 2 tetes indicator feroin
dan dititrasi dengan FAS 0,1 N. menghentikan titrasi ketika warna berubah
menjadi coklat/merah bata.
Volume titrasi dalam percobaan ini untuk blanko adalah 4
ml dan untuk sampel adalah 2 ml. Dari hasil percobaan ini kadar COD sebesar 8
mg/L, maka kualitas air sampel bisa dikatakan baik. Kandungan COD dalam air
bersih berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI No 82/2001 mengenai baku mutu
air minum golongan B maksimum yang dianjurkan adalah 12 mg/L
IX.
Kesimpulan
Dari hasil pemeriksaan COD diatas diperoleh
kadar COD sebanyak 8 mg/L.
Artinya, kualitas air sampel bisa dikatakan baik karena sesuai dengan Peraturan
Menteri Kesehatan RI No 82/2001 mengenai baku mutu air minum golongan B
maksimum yang dianjurkan adalah 12 mg/L.